Senin, 21 Juli 2008

MANFAATKAN EMOSI

MENINGKATKAN KECERDASAN EMOSI

Para psikolog mengatakan, jika Anda memiliki kecerdasan emosi, Anda dapat memotivasi diri, tidak mudah frustasi, dan yang terpenting Anda mampu mengendalikan stres! Kecerdasan emosi juga akan menambah ketrampilan dan kecakapan sosial Anda. Karena Anda mampu memahami dan membina hubungan dengan orang lain, mampu bekerja sama dengan anggota tim dan memiliki sikap toleransi dan kompromis terhadap orang-orang di sekeliling Anda. Tentu saja kesemua hal ini berpengaruh bagi karir Anda.

Lalu bagaimana cara mengasah kecerdasan emosi? Berikut ini merupakan ketrampilan dalam mengasah dan meningkatkan kecerdasan emosi Anda:

* Kenali emosi diri
Untuk mengenali emosi diri sendiri, coba identifikasi apa yang sesungguhnya Anda rasakan. Setiap kali emosi tertentu muncul dalam pikiran, Anda harus dapat menangkap pesan apa yang ingin disampaikan. Berikut adalah beberapa contoh pesan dari emosi: takut, sakit hati, marah, frustasi, kecewa, rasa bersalah, dan kesepian.

* Lepaskan emosi negatif
Pahami dampak emosi negatif terhadap diri Anda. Misalnya jika Anda mudah marah dan frustasi, dapat merusak hubungan Anda dengan rekan sekerja maupun bos. Jika Anda stres Anda tidak dapat menyelesaikan pekerjaan dengan baik, dst. Karena itu jika Anda tengah emosi karena suatu masalah, tahan keinginan Anda untuk marah, buang emosi Anda agar jangan sampai meledak. Sehingga orang-orang tidak akan terkena dampak negatif dari emosi Anda. Tenangkan diri Anda kemudian cari solusi dalam keadaan yang lebih nyaman.

* Kelola emosi Anda
Saat berbagai emosi melanda pikiran Anda, cobalah kendalikan emosi tersebut. Usahakan agar emosi tidak membuat Anda melakukan tindakan destruktif. Kemudian ketahuilah pesan yang disampaikan emosi dan yakinkan bahwa Anda mampu menangani segala macam persoalan yang Anda hadapi. Ingat, jangan mengambil keputusan dalam keadaan emosi karena hasilnya tidak akan obyektif. Asal Anda tau saja, kemampuan mengelola emosi merupakan bentuk pengendalian diri yang paling penting dalam manajemen diri. Karena sesungguhnya Anda lah yang harus mengendalikan emosi bukan sebaliknya.

* Motivasi diri sendiri
Dengan pengendalian emosi yang baik, Anda dapat memotivasi diri dalam melakukan sesuatu. Dengan motivasi diri akan memungkinkan terwujudnya kinerja yang tinggi dalam segala bidang. Orang-orang yang bisa memotivasi dirinya sendiri cenderung lebih produktif dan efektif setiap mengerjakan apapun.

* Kenali emosi orang lain
Selain memahami dan mengenali emosi sendiri, Anda juga harus mengenali emosi orang lain. Dengan demikian Anda akan mudah memahami orang lain. Karena Anda memiliki empati terhadap apa yang dirasakan orang lain. Ketrampilan ini membuat Anda lebih efektif dalam berkomunikasi dengan orang lain di sekeliling Anda.

* Kelola emosi orang lain
Semua hubungan sebagian besar dibangun atas dasar emosi yang muncul dari interaksi antar manusia. Ketrampilan mengelola emosi orang lain merupakan kemampuan yang hebat jika Anda dapat mengoptimalkannya. Sehingga anda pun mampu membangun hubungan antar pribadi yang kokoh dan berkelanjutan. Semakin tinggi kemampuan anda mengelola emosi orang lain semakin mudah pula bagi anda untuk bekerja sama membangun sukses.

* Memotivasi orang lain
Ketrampilan memotivasi orang lain adalah kelanjutan dari ketrampilan mengenali dan mengelola emosi orang lain. Ketrampilan ini adalah bentuk lain dari kemampuan kepemimpinan, yaitu kemampuan menginspirasi, mempengaruhi, dan memotivasi orang lain untuk mencapai tujuan bersama. Hal ini erat kaitannya dengan kemampuan membangun kerjasama tim yang tangguh dan handal.

Jangan lupa, pada dasarnya manusia merupakan mahluk emosional. Jika Anda dapat meningkatkan kecerdasan emosi, dengan mudah Anda dapat mencapai tujuan hidup Anda. Bagi Anda yang sudah memiliki kecerdasan intelegensia, lengkapi kecerdasan Anda dengan kecerdasan emosi sehingga jalan untuk menuju sukses pun semakin mudah.

SUKSES DALAM PRESENTASI

SIAPKAN CHECKLIST

Dalam menyampaikan presentasi, anda berperan sebagai ‘sender’ (pengirim informasi). Dan keberhasilan anda dinilai dari kemampuan daya serap penerima informasi (receiver).
Untuk itu, persiapan perlu dilakukan dengan matang. Buatlah ‘presentation checklist’ yang meliputi tujuan presentasi, ide dasar yang akan disampaikan, peserta (audience), strategi menjual ide, rencana alternatif dan kumpulan presentasi.

Susunlah tujuan presentasi sesuai dengan kebutuhan anda. Hal ini perlu diwaspadai secara seksama, karena ini menyangkut penilaian terhadap anda secara personal maupun penilaian terhadap perusahaan atau bisnis anda. Sehingga jika hal ini tidak diperhatikan, sebaik apapun rencana anda, belum pasti presentasi anda mendapatkan nilai positif.

Setelah itu, anda dapat menetapkan ide dasar yang meyakinkan. Perlu anda perhatikan apakah presentasi anda sekedar memberikan informasi atau mengharapkan reaksi langsung dari isi peserta. Perbedaan dua pokok pemikiran ini memerlukan persiapan yang berbeda. Jika anda mengharapkan reaksi langsung, persiapan perlu dilakukan lebih sempurna. Misalnya anda dapat menghindari salah ketik pada makalah, pemakaian data yang tidak up to date, dan terlalu banyak ilustrasi serta gambar yang tidak relevan.

Kemudian, perhatikan dan kenali audience (peserta) anda. Audience yang ‘result oriented’ tentu menginginkan informasi yang nyata, bukan basa-basi. Sehingga untuk menghadapi audience seperti ini jangan terlalu banyak membicarakan hal-hal yang berbau basa-basi, hindari improvisasi dan sensasi bisnis yang berlebihan.

PERCAYA DIRI

Hal yang tak kalah penting adalah ‘rasa percaya diri’ (self confidence). Rasa percaya diri ini sangat diperlukan dalam melakukan presentasi bisnis. Sehingga sebelum waktu presentasi tiba, tak ada salahnya melakukan ‘latihan bicara’. Mintalah bantuan rekan atau keluarga anda untuk menjadi penilai dan audience anda.

Perhatikan penampilan keseluruhan anda mulai dari busana, body language dan kontak mata (eye contact) dengan peserta. Pastikan ketika berbicara, posisi tubuh anda dalam keadaan tegak. Anda harus menyadari bahwa presentasi yang efektif harus bisa membawa peserta menjadi pendengar yang baik. Karena itu perhatikan volume dan intonasi suara anda. Usahakan suara dan kalimat-kalimat yang anda gunakan terdengar jelas. Sehingga ‘feedback’ yang anda harapkan akan tercapai.

Dengan melakukan hal-hal tersebut (hal lainnya mungkin bisa anda kembangkan sendiri), semoga presentasi anda berlangsung sukses. Jangan lupa berdoa sebelum acara berlangsung.